Perlunya Setting Boundaries
Januari 31, 2021
Kita perlu melindungi
diri kita dengan batasan atau yang dikenal dengan Setting Boundaries. Mengapa perlu adanya Setting Boundaries ini? Ada beberapa hal yang baik atau toxic yang sebenarnya bisa kita rubah
atau tidak membiarkannya terjadi lagi kepada kita tetapi, kadang kita terlalu
pasrah dengan membiarkan hal-hal tidak baik ini kembali bertandang berulang
kali. Entah karena kita yang terlalu lugu, atau kita yang tidak bisa membuat
batasan.
Sejak
menginjak usia remaja, aku sering dihadapkan pada beberapa realitas dengan
kelompok maupun personal yang mana sering membuatku menggeleng-geleng keoala
alias tidak setuju dengan sikap mereka, yang mana ini ku anggap diluar batasan
dalam aturan yang ku buat dalam hidupku. Mungkin kalian sering dipertemukan
dengan beberapa orang atau kelompok yang menurut kalian minim attitude akan akan sikap yang mereka
gunakan saat memulai aktifitas dengan kalian.
Beberapa
contoh kecil yang sering ku alami adalah, mengerjakan tugas kelompok yang kerap
tidak dihadiri oleh segenap anggota kelompok, kalaupun ada mungkin hanya satu
orang, paling banyak dua, walaupun anggota kelompok kami bisa mencapai sepuluh
orang. Ketika mereka sudah diberitahu namun, pura-pura lupa, alhasil aku dan seorang
teman bahkan kadang aku sendiri yang mengerjakannya. Tak hanya sampai disitu,
setelah mengerjakan, akulah yang diminta presentasi didepan kelas, bahkan
lengkap dengan menjawab pertanyaan dari forum diskusi. Hal ini terjadi berulang
kali, tak hanya sekali. Yah, aku pernah berada pada posisi pasrah, yang mungkin
teman-teman juga pernah mengalami hal ini.
Untuk
menanggapi hal ini tentunya kita membuat batasan atau sekat, tujuannya agar
orang lain tak melangkahi apa yang sudah menjadi batasan, sehingga kita tetap
merasa nyaman bersama orang tersebut atau kelompok tersebut.
Bagi
kita yang sering di jajah oleh keadaan seperti ini, dan untuk menghindarinya
agar tak terulang karena, kita merasa tidak nyaman dan tidak suka, kita harus
membuat batasan atau setting boundaries
ini ya teman-teman. Setting Boundaries
ini bertujuan agar, orang lain tidak berlaku seenaknya terhadap kita karena,
telah dibatasi. Mereka jadi tidak melangkahi apa yang seharusnya tidak mereka
masuki, ranah seperti apa yang menjadi bagian dari batasan yang tidak kita
inginkan untuk adanya orang lain di dalam, dan terlabih mereka tidak lagi bisa
menjajah kita. Ilustrasi sederhananya adalah, ibaratkan rumah, yang memiliki pagar,
pintu masuk kedalam rumah, ruang tamu dan beberapa ruang lainnya, ditambah
kamar. Nah, kita sebagai tuan rumah, tentunya memiliki batasan akses untuk
tamu, mungkin tamu hanya diperkenankan untuk masuk cukup dihalaman rumah, atau
bisa sampai ke ruang tamu saja. Kamar pribadi kita tak mungkin diperbolehkan
masuk untuk tamu, apalagi membiarkan tamu seenaknya menjelajahi rumah kita,
tanpa seizin kita, hal tersebut pasti mengundang emosi karena, kita tidak
suka. Sampai disini teman-teman bisa paham kan, bahwa kita perlu untuk membuat
batasan. Batasan ini tidak membenarkan bahwa kita sombong tetapi, hal ini
menghindari amarah dan gerutu yang dapat menyebabkan sakit hati dan penyakit
lainnya.
Pendapat Maria Marsala
dalam artikelnya, “Strength-Focused
Questions”, setting boundaries adalah
wujud kepedulian diri untuk membangun rasa percaya, cinta dan menghargai
hubungan pada level interpersonal dan situasi “to negotiate life event”. Negosiasi berarti upaya merencanakan
hasil yang masih didalam kapasitas kontrol untuk membedakan yang dibutuhkan dan
tidak. Jika tuntutan memenuhi kebutuhan semakin kuat, maka solusinnya “win-win solution” dan sikap
proaktif.Stephen R. Covey (1992) dalam tulisannya “The Quality Life”, untuk membangun kualitas hidup menjadi lebih
baik dibutuhkan upaya memproporsionalkan masaah kedalam wilayahnya
masing-masing.Public lives adalah wilayah saling mempengaruhi, melihat dan
mendengarkan dalam menjalankan misi fungsional, seperti bisnis, asosiasi, dll.
Private live adalah wilayah interaksi
secara lebih intim, seperti keluarga dan sahabat. Secret live adalah
wilayah bebas interaksi kecuali dengan dan tentang diri sendiri, dan merupakan
kunci utama untuk memahami wilayah lain.
Mengapa
Setting Boundaries ini secara pribadi
saya merasa penting, ada beberapa alasan. Alasan pertama adalah, sebagai bentuk
pengendalian atau melindungi diri sendiri, dari hal-hal yang tidak kita suka,
yang dapat mengakibatkan kita akan terluka secara mental dan sebangsanya, dari
orang seitar. Alasan kedua, agar orang lain tidak menyentuh bagian yang tidak
kita sukai karena, hanya diri kita yang bisa menentukan siapa yang dapat
menyentuh hidup kita pada bagian tertentu, apa yang kita sukai dan apa yang
tidak, serta apa yang kemudian ingin kita lakukan. Karena untuk hal-hal
tersebut orang lain sama sekali tidak memiliki hak untuk mencampuri atau
melangkahi batasan yang kita buat. Diri dan hidup kita bukan atas khendak atau
milik orang lain. Dengan adanya setting
Boundaries ini, kita dapat mmepertegas dan memperjelas kepada orang lain
untuk tidak melewati batasan tersebut. Sehingga terciptanya rasa aman dan
nyaman serta hubungan kita dengan orang sekitar pun menjadi sehat.
Setting Boundaries merupakan salah satu
wujud dari cinta kita terhadap diri sendiri. Dimana dengan adanya batasan ini,
diharapkan orang lain tidak melangkahi atau berlaku sesukanya. Semua orang
tentu menginginkan hal ini bukan. Saling menghargai batasan dan tidak berlaku
semaunya adalah bentuk dari menghormati kehidupan orang lain. Jadi, mari
sama-sama menghargai dan tidak berlaku seenaknya terhadap hidup orang lain.
Berlakulah sebagaimana kita ingin diperlakukan. Karena, perlakuan yang
kita terima merupakan wujud dari sikap pernah kita lakukan terhadap orang lain.
0 comments