Temu oleh Wirasakti Setyawan

Januari 15, 2021

 

dok pribadi/Nia

“Sekedar sapa untuk Janjimu yang jauh”

 

            Ini adalah perjalanan panjang mencari temu. Berangkat dari luka-luka yang pernah datang untuk menguatkan dan mendewasakan. Sebelum akhirnya kita menemukan tempat yang benar-benar membuat kita bersungguh bukan sekedar singgah. Membuat kiat hanya dan melupakan segalanya, mampu membuat kita berhenti mencari dan menetap.

Untuk kamu yang sedang terluka, bersabarlah, suatu saat kamu akan bertemu dengan seseorang yang selalu membahagiakan.

Untuk kamu yang sedang bahagia, bersiaplah, suatu saat nanti kamu akan menemukan lembah sedih yang paling dalam. Aku yakin.

Juga untuk kamu yang sedang berjuang, cinta tidak sebercanda itu. Jika sudah tidak mampu, tinggalkan.

 

            Perihal kabar-

 Tentang bahagia dapat mencinta, walaupun jarak membuat kita saling mengurungkan niat untuk bertemu, percayalah aku begitu bahagia mencintaimu. Kata-kata tentang rindu yang sering terlantun dari sambungan telepon.

Memilikimu adalah rentan waktu terbaik yang dihadiahkan Tuhan, sebagai wujud nyata, yaitu dirimu. Ah kamu, candu emang sih!

            Kopi, Hujan dan Kamu

Jika kamu ingin tahu hal apa yang membuatku bahagia, duduklah disampingku. Menikmati hujan dan secangkir kopi hitam.

Bicaralah apa saja kepadaku, bersandarlah dipundakku. Ungkapkan apa saja yang kamu mau. Tak perlu sungkan untuk bercerita tentang dukamu, tak perlu tanya untuk membagi sukamu.

 

“Hadirmu adalah rahasia semesta, cintamu adalah pengawal romansa”

Perjalanan menuju temu, tak pernah mulus jalannya, berliku. Pasti. Semua hal bercampur menjadi satu, rasanya tak hambar bukan? Ada manis diawal, pahit dan berbagai rasa yang tak direncanakan lainnya. Semua itu menjadi jembatan menuju pada rumah. Tempat yang membuat kita memilih untuk menetap.

Adapun jiwa-jiwa yang kerap bertahan untuk menemukan rumah yang sesungguhnya, adapun lelah yang membuuh dan menyerah. Pernah berikrar untuk menjadi diri sendiri agar tak dilukai, sayangnya dilukai atau tidak bukan pilihan kita. Namun, menjadi orang baik sudah tentu menjadi keharusan.


You Might Also Like

0 comments

Google+

Like us on Facebook

Popular Posts